Wednesday, June 1, 2016

Menekuni Bisnis Peternakan Sapi di Indonesia


Populasi penduduk yang ada di Indonesia ini diketahui terbesar keempat setelah China, India, dan Amerika Serikat. Ternyata jumlah penduduk yang tinggi tersebut juga diikuti pula dengan meningkatnya jumlah konsumsi daging sapi di Indonesia terutama menjelang hari raya. Guna dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat maka usaha peternakan sapi dalam skala rumah tangga rasanya patut dikembangkan dengan baik. Terlebih sekarang ini Indonesia masih kekurangan suplai daging sapi sehingga beberapa kali harus mengimpor dari negara lain. Untuk dapat menjalani bisnis ternak sapi haruslah diperlukan ketelitian dan juga kesabaran. Tak mudah memang karena ada banyak hal yang harus diperhatikan dengan baik mulai dari dalam kandang hingga dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Seperti yang kita tahu bahwa dalam mengurus sapi ini diperlukan tenaga ekstra jika dibandingkan dengan ternak lainnya seperti ternak kambing, ayam, bebek, cacing, dan lain sebagainya. Untuk itu, mari kita simak bersama tentang cara menjalani bisnis ternak sapi yang baik dan benar.

Sebenarnya usaha peternakan sapi ini bukan hanya untuk sapi potong saja tetapi sapi perah pun juga termasuk di dalamnya. Umumnya saat menjalani bisnis ternak sapi potong ini sebaiknya menjalani program penggemukan sapi dengan menaikkan berat badannya melalui program pembesaran daging dengan waktu sekitar 3-5 bulan saja. Sementara itu, sapi perah ini diternakkan secara khusus untuk diambil susunya sekaligus dapat pula diambil dagingnya. Untuk memperoleh susu sapi yang berkualitas tinggi maka pemilihan bibit sapi perah ini harus diperhatikan dengan baik. Persamaan dari cara ternak sapi potong maupun sapi perah tersebut adalah kandang sapi harus selalu dibersihkan setiap harinya supaya kandang terbebas dari kotoran sapi yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan sapi. Selain itu, teknik pemberian pakannya pun sama yakni keduanya harus diberikan pakan kombinasi dari hijauan dengan konsentrat. Maksud konsentrat ini ialah campuran yang berasal dari kulit biji kedelai, ampas tahu, ampas tebu, bekatul, ampas bir, kulit nanas, dan juga pakan buatan pabrik. 

Bagi Anda yang tertarik untuk memiliki usaha ternak sapi perah maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelumnya seperti memilih bibit sapi betina dan jantan yang sehat dan subur, untuk sapi betina harus yang sudah pernah memiliki anak dan dapat menghasilkan susu dalam jumlah banyak. Sapi perah betina yang dipilih harus sudah berusia 3,5 hingga 4,5 tahun, memiliki empat puting susu yang simetris dan ukurannya tak terlalu pendek, tubuhnya proporsional, serta tak terkena penyakit. Sementara itu, untuk sapi perah jantan haruslah yang sudah berusia 4 hingga 5 tahun, sangat subur, memiliki badan yang kokoh, berbadan besar, bebas segala penyakit, dan ukuran kepalanya besar. Nah, peternakan sapi perah ini memang dapat dibilang cukup menjanjikan dengan keuntungan yang lumayan besar setiap tahunnya. 

Khusus untuk Anda yang tertarik menjalani bisnis peternakan sapi potong maka beberapa macam sapi yang dapat dipilih untuk diternakkan antara lain sebagai berikut:

Sapi limousin

Kulitnya variasi hitam dan merah bata serta putih. Moncongnya berwarna putih dan tubuh sangat besar dengan produksi yang baik.

Sapi madura

Memiliki punuk kulitnya warna kuning hingga merah bata serta memiliki daya pertambahan berat badan yang rendah.

Sapi bali

Berwarna merah dan putih di lutut hingga kaki. Unggul dalam hal adaptasi tempat baru.

Sapi brahman

Memiliki kulit coklat dan warna putih di kepalanya. Pertumbuhannya cepat dan menjadi primadona di Indonesia.

No comments:

Post a Comment