Jamur tiram adalah salah satu bahan yang banyak dicari terutama untuk bidang kuliner. Pengembangbiakan jamur tiram ini menjadi salah satu pilihan bisnis yang cukup menjanjikan. Namun pengetahuan tentang pengembangannya juga harus terus ditingkatkan. Kita harus tahu kondisi lingkungan dan kelembaban yang baik untuk pertumbuhan jamur tiram. Jamur tiram atau jamur pleurotus ini biasanya tumbuh secara liar di hutan, dibawah pohon-pohon yang mempunyai daun lebar dan rindang. Kumpulan hifa jamur akan membentuk jaringan miselium dan biasanya tumbuh pada sel dinding kayu dengan melakukan penetrasi dinding sel kayu dengan cara melubanginya. Miselium akan berkembang lebih banyak jika ditempatkan pada tempat redup dibandingkan dengan tempat yang terang dan sinar matahari yang penuh. Jadi, kita perlu mengatur iklim pada ruang pembibitan. Jamur tiram akan tumbuh lebih cepat pada suhu 23-280 C. Usahakan kandungan air dalam substract dalam batasan yang cukup. Cahaya yang redup dapat merangsang miselium jamur tumbuh optimal. Dan berilah sirkulasi udara yang lancar karena jamur membutuhkan pasokan oksigen yang cukup.
Dalam pengembangbiakan jamur tiram yang baik, maka harus menggunakan media tanam yang sesuai. Secara tradisional, bibit ditanam pada lubang di kayu kering. Pengeringannya dapat dengan cara dijemur di bawah sinar matahari langsung atau menggunakan listrik. Dalam cara moderrn, media yang digunakan adalah kayu tiruan berbentuk silinder yang biasa disebut log. Log ini dibuat dari serbuk penggrahian kayu atau dari ampas tebu. Kemudian dicampur dengan sumber tebu (tepung-tepungan), kapur, pupuk P, dan air. Dalam pengembangannya, usahakan agar terdapat nutrisi yang cukup dan terhindar dari micro organisme lain karena akan menimbulkan persaingan dalam penyerapan nutrisi. Bibit yang digunakan adalah F3. Gunakan alat-alat yang steril dalam pembuatan bibit ini karena proses ini sangat rentan terkontaminasi. Biasanya petani jamur menggunakan laminar flow atau transfer box.
Adapun proses pembuatan jamur tiram adalah sebagai berikut:
1. Buat log dari serbuk gergaji yang sudah dibersihkan dan dipisahkan dengan serbuk yang tajam karena akan merusak plastik.
2. Campur bahan-bahan untuk membuat 100 log, diantaranya serbuk gergaji 10kg, tepung jagung 0,5kg, dedak halus 20kg, TSP 1kg dan kapur 3 buah lalu beri air secukupnya.
3. Masukan campuran bahan tersebut pada kantong plastik transparan berukuran 20x35 cm. Lalu padatkan dengan kepadatan yang merata. Jangan isi plastik sampai penuh karena untuk memudahkan dalam mengikat.
4. Tutup mulut log dengan kapas lalu kertas dan diikat lagi dengan karet.
5. Pengukusan media log dalam waktu 12 jam.
6. Angkat log dari pengukusan dan diamkan pada suhu ruangan selam 8 jam. Dan untuk selanjutnya dapat dilakukan penanaman bibit.
7. Penanaman bibit dilakukan pada ruangan tertutup. Semprot isi ruangan dengan alkohol 95%. Buka karet dan kapas penutup lalu masukan 3 sendok makan bibit per log. Lalu utup kembali.
8. Simpan media yang sudah diberi bibit ke atas rak.
9. Biarkan hingga media terisi penuh oleh miselium jamur.
10. Setelah seluruh log ditumbuhi miselium, buka kapas dan cincin pada log.
11. Agar pengembangbiakan jamur tiram ini berhasil, pertahankan kelembaban jamur dengan cara menyemprot menggunakan spayer.
12. Jika tubuh buah sudah cukup mekar, anda dapat memanennya. Tetap gunakan peralatan yang steril saat akan memanen.
Cara memanen jamur dilakukan dari pangkal karena sisa batang dapat busuk. Panen dapat dilakukan setiap hari. Biasanya satu log dapat menghasilkan hingga 1 kg jamur. Pengembangbiakan jamur tiram ini akan menghasilkan rasa jamur yang enak jika panen dilakukan pada umur muda. Selamat mencoba.
No comments:
Post a Comment