Saturday, January 16, 2016

Cara Mudah Bercocok Tanam Cabai Di Rumah


Cabai adalah salah satu komoditas pertanian dengan permintaan yang sangat tinggi. Mengingat kegemaran lidah indonesia yang mayoritas menyukai rasa pedas. Bercocok tanam cabai untuk dijual cukup memberikan solusi bagi para petani. Harga cabai juga sangat fluktuatif. Terutama saat menjelang hari besar seperti lebaran, harga cabai akan melambung tinggi. Masalah ini lah yang membuat orang ingin menanam cabai sendiri dirumah. Bagi orang yang tidak memiliki lahan yang cukup di rumahnya, dapat menggunakan polibag atau pot sebagai solusinya. Cara menanam cabai bisa menggunakan polybag atau pot. Cabai juga dapat tumbuh di datara tinggi maupun dataran rendah. Sekitar ketinggian 0 – 2000 m di atas permukaan laut denan suhu optimal dikisaran 24 – 270 C atau lebih.

Jika ingin bercocok tanam cabai di rumah, perlu diketahui cara pemilihan bibit yang benar. Bibit yang berkualitas adalah dengan memilih hasil semai dari tanaman cabai yang daunnya minimal berjumlah 4 helai sempurna. Cara penyemaian benih dapat dilakukan pada polybag atau daun pisang, baki persemaian atau petakan tanah. Campurkan kompos dengan tanah. Buat butiran tanah tersebut sehalus mungkin agar memudahkan akar untuk menembus ke bawah. Taburkan benih kemudian siram dengan air secukupnya. Setelah itu tutup dengan abu atau tanah secukupnya, jangan terlalu banyak. Biasanya pada hari ke 4 bibit sudah tumbuh. Usahakan agar bibit tidak terkena panas matahari yang berlebih atau penyerapan air yang berlebih. Setelah tanaman berumur 3-4 minggu akan mempunyai 3-4 helai daun.

Berikut cara pemeliharaan dan perawatan dalam bercocok tanam cabai:

1. Pemupukan
Berikan pupuk tambahan berupa satu sendok makan NPK per polybag. Berikan pupuk tambahan ini sebulan sekali. Jika anda ingin cabai organik, anda dapat menyemprotkan pupuk organik cair dan menambahkan pupuk kandang.
2. Penyiraman
Penyiraman sebaiknya dilakukan 3 hari sekali. Jika dalam musim kamarau dengan panas sinar matahari yang berlebih, sebaiknya disiram setiap hari.
3. Pengajiran
Pengajiran yaitu memberikan ajir bambu saat tanaman cabai tumbuh sekitar 20 cm. Ajir ini berguna untuk menopang tanaman agar berdiri tegak.
4. Perompesan
Perompesan yaitu menghilangkan tunas-tunas muda yang tumbuh pada ketiak daun. Perompesan biasanya dilakukan pada hari ke 20 dan biasanya dilakukan 3 kali hingga terbentuknya cabang. Cara ini berguna agar batang tidak tumbuh ke samping saat akar tidak kuat menopang.
5. Hama dan Penyakit
Gunakan pestisida hanya jika tanaman terlihat seperti terkena penyakit. Semprotkan pestisida jika terlihat ada hama putih dan semprotkan insektisida jika ada hama ulat. Jika terlihat ada pertumbuhan jamur, anda dapat menggunakan fungisida. Jika anda ingin bercocok tanam cabai organik, gunakan pupuk organik.

Saat pemanenan cabe yang terbaik adalah ketika buah belum sepenuhnya berwarna merah. Masih ada garis hijaunya atau berwarna kuning yang mendekati orange. Kondisi cabai seperti ini akan membuat cabai tahan hingga 2-3 hari saat cabai belum terjual. Umur cabai dari masa tanam hingga pemanenan bervariasi. Semua tergantung jenis varietas dan lingkungannya. Cara penanaman seperti yang dijelaskan diatas sangat cocok untuk bercocok tanam cabai dengan lahan sempit atau di pekarangan rumah. Bisa diterapkan juga untuk urban farming atau pertanian vertikultur. Bagi anda penggemar rasa pedas tidak perlu kuatir boros karena harus membeli cabai atau makanan pedas di luar dengan harga yang lebih tinngi. Tanamlah cabai sendiri untuk konsumsi pribadi.

No comments:

Post a Comment