Saturday, January 16, 2016

Pengembangan Kebun Karet dengan Sistem Tumpang Sari


Karet merupakan salah satu komoditas yang dihasilkan para petani dan terlibat dalam berbagai industri, maka bukan hal yang berlebihan jika disebut sebagai sumber uang atau keuntungan yang besar ketika menanam atau memiliki perkebunan karet. Tetapi jelas harus diketahui untuk memiliki sejumlah perkebunan karet atau pengembangan kebun karet tentu saja membutuhkan waktu yang sangat lama. Karena pohon ini akan sangat berguna ketika usia nya hampir puluhan tahun. Menanam kemudian menunggu proses ini menjadi hal yang sangat lama untuk dinantikan, tetapi hal ini tetap dapat menghasilkan keuntungan jika terdapat sistem tertentu atau siasat yang diterapkan dalam perkebunan tersebut.

Sembari proses menunggu pertumbuhan bibit karet yang ditanam diperkebunan dan membutuhkan waktu lama sebaiknya untuk melakukan pengembangan kebun karet anda dapat mencoba untuk melakukan sistem pertanian tumpang sari. Tumpang sari adalah metode memaksimalkan lahan dengan menyisipkam berbagai jenis tanaman lainnya disekitar tanaman utama yang menjadi komoditas. Dalam hal ini pohon karet yang akan maksimal hasilnya setelah tumbuh besar maka untuk dapat menghasilkan penghasilan sampingannya maka tanaman berjangka pendek dapat ditanam disekitarnya. 

Berikut ini merupakan periode tumpang sari yang dapat dilakukan :

o Jangka kurang dari 3 tahun, tanaman yang dapat ditanam diarea yang sama dengan karet dalam jangka waktu ini adalah berbagai tanaman jenis pala, seperti jahe, kunyit dan lainnya. Biasanya tanaman ini efektif karena tidak terlalu tinggi dan juga panen dalam jangka waktu singkat. Bahkan dalam satu tahun dapat melakukan panen sebanyak 2 sampai 3 kali. Keuntungannya adalah harga hasil tanaman ini lumayan besar sehingga dapat meraih keuntungan serta mampu menjadikan tanah lebih subur.
o 3 tahun keatas, dalam waktu ini terdapat tanaman yang dapat menjadi tanaman tumpang sari dalam pengembangan kebun karet secara optimal yaitu kopi atau kakao. Kedua tanaman ini merupakan jenis tanaman yang mampu tumbuh ditempat dengan toleransi cahaya yang cukup. Dengan tanaman karet yang belum terlalu lebat dan rimbun ini dapat membuahkan hasil yang maksimal. Sambil menunggu pohon karet dapat diambil getahnya maka ini dapat dilakukan beberapa periode tumpang sari.
o 10 tahun keatas, tanaman kayu dapat di tanam pada masa ini secara berdampingan dengan jarak yang maksimal. Tujuannya adalah sebagai rambatan ketika mengambil getah karet saat karet telah menjulang tinggi. Selain itu pemanfaatan kayu ini juga dapat dilakukan tanpa merusak tanaman karet yang di budidayakan tersebut. Bahkan ini dapat ditujukan sebagai upaya konservasi pada wilayah hutan yang biasanya dijadikan lahan yang cocok untuk penanaman karet, sekaligus menghindari penebangan liar ketika membutuhkan kayu.

Sistem penanaman tumpang sari ini sebenarnya tidak hanya untuk mensiasati waktu menunggu sampai pohon karet dapat diambil getahnya secara optimal melainkan juga merupakan siasat penting ketika harga karet mengalami penurunan. Seperti yang kita ketahui bahwa terdapat banyak kemungkinan di dunia perdagangan terutama berkaitan dengan naik turunya harga komoditas. Maka dari itu dalam pengembangan kebun karet ini juga penting dilakukan pengoptimalan lahan yang ada. Selain itu tanaman ini sebenarnya sangat bertoleransi untuk disandingkan dengan sejumlah tanaman lainnya secara bersamaan, selama kondisi tanah dan juga kebutuhan cahaya serta pupuk dan airnya tercukupi. Sistem tumpang sari ini juga memungkinkan anda sebagai petani untuk memperoleh keuntungan yang berlipat ganda dari hasil tanaman utama sekaligus pendukungnya.

1 comment:

  1. artikelnya sangat menarik shg dapat mempelajari pohon karet tumpang sari yang efektif dan menguntungkan petani

    ReplyDelete